Oleh Anton Sutrisno
Permasalahan
yang dihadapi dalam pengendalian erosi lereng, terutama di daerah yang
memiliki curah hujan yang panjang dan tinggi sulit untuk
dituntaskandalam jangka panjang. Desain yang ada selama ini adalah
dengan membangun kanal atau teras penahan material yang mengalir. Pada
titik tertentu akan meluap atau mengalir ke sisi penahan yang
rendah.Akibatnya adalah membuat aliran material baru seperti pada
gambar 1(Hengchaovanich, 1988, Truong dan Loch, 2004).
Vetiver system |
Solusi
alternatif, sebagaimana disebutkan adalah untuk menggunakan vegetasi,
dalam hal ini akar wangi, untuk membantu memperkuat lapisan 1-1,5 m
permukaan tanah yang rawan selip. Ketika akar akar wangi berinteraksi
dengan tanah di mana ia tumbuh, bahan komposit baru yang terdiri dari
akar dengan kuat tarik tinggi dan adhesi tertanam dalam matriks kekuatan
tarik rendah terbentuk. Akar Vetiver memperkuat tanah dengan transfer
tegangan geser dalam tanah matriks inklusi tarik. Dengan kata lain,
kekuatan geser tanah ditingkatkan oleh kolom akar (Hengchaovanich,1988,
Wijaya Kusuma, 2007).
Memperhatikan hal tersebut
diatas, maka perlu didesain dengan baik teras sering dengan menggunakan
vetiver, yang ditanam melintang dari kemiringan tanah.Sekitar 50 cm
diatas jalur vetiver dibuat biopori yang diisi bahan organik yang
berfungsi sebagai penyerap air. Kelebihan sistim vetiver ini adalah air
akan tetap mengalir, akan tetapi matrial tanah yang diangkut akan
tertahan oleh tanaman vetiver. Berbeda dengan teras siring yang dibangun
dengan membuat tanggul, maka aliran air akan membelok dan membentuk
saluran baru. Luapan air yang tertahan oleh tanaman vetiver sebagaian
juga akan terserap di dalam tanah melalui biopori.
Penanaman
vetiver sebagai penahan erosi dan kolom tanah dengan jarak 10
cm, pertumbuhannya yang cepat dalam waktu kurang dari 6 bulan akan rapat.
Penanaman vetiver dengan cara stek, sebagaimana tanaman lain.Akan baik
jika dibibitkan di polybag.
Sedangkan pembuatan biopori
dengan jarak dari vetiver 50 – 100 cm dengan jarak antar lobang biopori
100 cm, kedalamam biopori 80 – 100 cm. Pada permukaan biopori dapat
diberi paralon dengan panjang sekitar 10 cm.Kegunaannya untuk
menghindari agar tanah permukaan sekitar lobang tidak tergerus menutupi
lobang. Sampah yang dimasukkan adalah sampah segar dari sekitar lokasi,
yang berfungsi untuk pengkomposan,mengundang biota tanah dalam proses
dekomposisi sampah tersebut, dan membuat biopori di dalam tanah yang akan
memperlebar area serapan air. Pada periode tertentu sampah ini dapat
dipanen sebagai pupuk kompos.
0 Komentar
Terima kasih telah mengunjungi blog ini. Silahkan masukkan komentar anda